Truth or a Joke

Man goes to doctor. Says he’s depressed. Says life seems harsh and cruel. Says he feels all alone in a threatening world where what lies ahead is vague and uncertain. Doctor says “Treatment is simple. Great clown Pagliacci is in town tonight
. Go and see him. That should pick you up.” Man bursts into tears and says “But Doctor… I am Pagliacci.”


Setelah akhirnya dengan gagah berani saya mengambil keputusan hebat untuk keluar dari pekerjaan saya di Singapore dan meyakini diri sendiri bahwa orang seperti saya mampu mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik, sehingga langkah over confident saya untuk mencoba pada hal baru menjadi kenyataan, ya... akhirnya saya berhasil terjerumus oleh sebuah kata, yaitu kesombongan.

Pada kenyataan yang saya harapkan malah berubah haluan menjadi mimpi buruk di siang bolong, anehnya keadaan ini tetap saya cap dengan keadaan baik baik saja, jelas dong... malu atuh kalau mengakui bahwa saat ini saya sedang kesulitan di hadapan mereka, padahal mereka tahu-nya bahwa orang seperti saya sanggup mengalahkan segala masalah, bahkan tidak malu-malu memberikan nasehat kepada mereka. (emangnya siapa gua ?)

Apalagi ditambah melihat foto mereka di facebook yang bisa di asumsikan bahwa mereka telah berhasil, mereka tersenyum, mereka terlihat bahagia, dan mereka baik-baik saja. "halo bro..., apa kabar ? long time no see, kerja apa sekarang ?" apabila pertanyaan itu dilontarkan setahun lalu, mungkin dengan mudah akan saya jawab. Baiklah, pada akhirnya saya harus mengakui bahwa tidak mudah berbohong pada suatu keadaan tertentu.

Ketika bencana itu datang, saya justru terlena dengan rasa frustasi dan lebih memilih untuk diam, dengan harapan bahwa badai itu pasti berlalu, tetapi badai itu tetap memilih saya sebagai pujaannya. Hasilnya saya menjiwai perasaan dengan emosi, sensitif dan gampang tersinggung oleh sebuah kalimat, aah... wajar dan normal koq, tidak masalah, jalani saja apa adanya.

Badai itu pun semakin mencintai dan memuja saya, memaksa saya untuk mengakui bahwa ada yang salah, sam ting wong... !! badai itu hampir menghancurkan hidup saya, emosi itu merasuki benak saya, merenggut kesucian saya dari pikiran baik-baik saja, meremukkan jiwa dan menginjak-injak harga diri. Masih belum cukup sampai disitu, badai itu sempat mengotak-atik lingkungan yang paling saya anggap aman.

Sampai akhirnya, saya terbangun..., bukan, mimpi buruk itu masih tetap berlanjut, saya hanya terbangun dari sebuah momen yang mengatakan bahwa saya memang masih baik-baik saja, saya masih utuh sebagai seorang manusia, saya masih sanggup berjuang walaupun tidak menjamin sebuah kebahagiaan... namun masih bisa diusahakan. Dan keyakinan itu semakin diperkuat setelah melihat mereka yang jauh berada dibawah saya, mereka yang sedang menangis kelaparan, mereka yang sedang melawan penyakit dan mereka yang lumpuh.

Saya bukan sedang belajar filsafat hidup, saya hanya menjalani hidup... kurang beruntung apa lagi coba ? saya masih bisa berpikir, saya masih bisa mencintai, dan saya masih bisa bernafas. Bahkan dianugerahi kedua tangan dan kedua kaki, lengkap dengan panca indera serta diberkahi anggota tubuh lain yang tidak perlu saya sebutkan satu-satu ^^

Sekarang saya malah berpikir ulang, apakah mereka benar baik-baik saja ? apakah mereka beneran bahagia ? Apakah senyuman mereka hanya sebuah topeng belaka ?

Do you....?



This blog dedicate for my bestfriend, Darra Ayu.
(Preety Lovely Dove)
Died on 3rd September 2009
Rest in Peace.

Comments

I'm said…
pretty lovely dolphin.. i miss her!

Popular Posts