That Day


Ini saatnya, kalau tidak sekarang saya akan menyesal, itu yang ada dipikiran saya ketika selesai mencuci tangan dan bercermin sebentar. Toilet itu tidak jauh dari tempat perbincangan kami malam itu, setelah meyakinkan diri sambil berakting sendiri didepan cermin, saya berjalan kembali ke meja dekat balkon itu.
Sempat melihat dirinya sedang duduk mengarah depan pemandangan malam kota batam saat i
tu, tidak dingin.. walaupun jam sudah menunjukan pukul 12 lewat tengah malam, menyadari kedatanganku, dia tersenyum manis kearah ku.

"udah yakin lu..?" pertanyaan bimbang itu keluar dari mulut saya.
"yah.. beberapa minggu yg lalu gua masi sempat ragu" ketusnya, "apakah bener kalo lu itu bukan sekedar sebuah pelarian gua atau hanya sekedar prasaan kesepian gua doang..." sambungnya.
"gak masalah koq, gua bisa tunggu sampe lu bener2 siap... gak perlu skrg" kataku.
"engga.., gua mau kasi jawaban skrg" jawabnya.

Sesaat saya sempet tegan
g dengan kata-kata dia, bener nih kayaknya, sepertinya tidak akan terjadi malam ini. Pikiranku selalu dipenuhi dengan jawaban2 seperti "sorry yah.., gua cuman anggap elu temen gua doank" atau mungkin lebih halus "bie.., gua sayang ama lu, bener koq.. tapi perasaan sayang sebagai kakak, gak papa kan?" atau yg paling parah "elu bego banget sih ?? masa elu gak tau selama ini gua cuman manfaatin elu doank ! dasar tolol !"

Secara udah
brapa lama ini saya mencoba berburu cinta, dari yang tiba-tiba bisa ilfil sendiri sampai yang salah paham karena terlalu mendesak untuk segera memberi jawaban, sehingga kadang2 saya juga jadi tidak berani meyakinkan diri, apakah benar saya sudah siap untuk memulai kembali atau hanya sekedar mengejar setoran belaka ?
Tapi malam itu berbeda, kejadian yang tidak pernah aku harapkan atau yang aku rencanakan sebelumnya.

"tenang ajah, jawabannya bagus koq..." katanya sambil tersenyum dan menenangkan ku.

Saya masih merasa kata-kata itu hanya dalam khayalan positif saya, karena dari tadi saya hanya bisa mengan
daikan yg terburuk dari jawaban dia, yaah.. supaya tidak kecewa2 banget lah seandainya benar dia menolak saya.
"Yaah.. lu musti ngertilah kenapa gua gak bisa kasih jawabannya kemarin2, elu sadar gak kalau hubungan kita ini terlalu cepat..?" tanyanya.
"well.., bener sih, emang kita terlalu cepat.. cuman gua pikir apa bedanya dgn menunggu lain kali jikalau kita udah cukup yakin dengan apa yg kita mau ?" ketusku,
"seperti saat ini, gua udah cukup yakin kalau gua emang errr.. ss.ssayang ama lu" sambungku sambil melihat kearah lain.

Sebelum dia mengucapkan kata2 lain, dia menggenggam tanganku, menatapku dan tersenyum ke arahku.
"jawabannya.... gua akan coba.., gua akan coba menjalaninya bersama elu" katanya dengan pelan.
"maksud lu..? kita resmi nih jadian...?" tanyaku mengkonfirmasi diri.
"iya..! kita jadian " jawabnya.


Tiba-tiba ratusan kembang api dengan bermacam-macam warna menghiasi langit pada malam itu, dan lagu romantis 'Way back into Love' nya Hugh grant & Haley bennet menggema diseluruh penjuru kota batam, lalu ribuan helaian mawar putih dan merah bertebaran tepat ditempat dimana kita sedang duduk, dan jutaan bintang berkelap kelip seperti menari-nari menambah moment yg sangat indah dan bersejarah.

"Plaaakkk...!!!" dia m
enampar pipi kiriku. " ada nyamuk barusan !" katanya.
Dan buyarlah semua khayalanku, "aaahh gak seruuu lu..!!"


Note : I'll never forget any special moment that we had spend together.
I'll try not to forget...
Hopefully not to forget.. :p

Bie,
in love

Comments

Irwan Chen said…
welcome to blogger bung!

Popular Posts